Minggu, 15 April 2012

SPEECH DELAY AND LANGUAGE DEVELOPMENT



   <Diterjemahkan dari sebuah artikel di Internet dengan judul yang sama>

Anak anda berusia 2 tahun dan belum bisa berbicara?. Hanya mampu menyebutkan beberapa kata, namun jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya, anda menganggap dia sangat tertinggal. Anda ingat bahwa kakaknya sudah bisa menyebutkan satu kalimat pada usia yang sama. Berharap anak anda dapat menyusul ketertinggalan tersebut, akhirnya anda menunda meminta saran dari terapis. Anda bergumam, ah biasa..ada anak yang cepat berbicara ada juga yang lamban. Tiap anak berbeda, tidak perlu khawatir..

Cerita di atas sering terjadi pada orang tua yang anaknya terlambat berbicara. Umumnya para orang tua malu untuk meminta saran pada pakar. Mereka memaklumi itu sebagai bagian dari proses perkembangan anak, atau juga karena perkembangan fisik dianggap jauh lebih penting daripada berbicara.

Memahami Perkembangan Bahasa dan Bicara secara Normal

Sangatlah penting untuk mendiskusikan perkembangan anak setiap kali kunjungan ke dokter. Mungkin sulit untuk menjelaskan apakah anak kita kurang matang, apa saja masalah perkembangan yang terjadi. Berikut ini beberapa norma perkembangan anak yang dapat memberikan petunjuk :

Sebelum 12 bulan

Pada usia ini, anak menggunakan suara untuk berhubungan dengan lingkungan sekelilingnya. Berceloteh atau meracau merupakan tingkatan dalam perkembangan berbicara. Saat usia bertambah (sekitar 9 bulan), bayi mulai menarik suara bersamaan, menghubungkan nada yang berbeda, dan berkata "mama" dan "dada" (meskipun tidak mengetahui artinya). Sebelum 12 bulan, bayi harus dilatih untuk mendengarkan berbagai suara. Bayi yang hanya memperhatikan namun tidak bereaksi terhadap suara kemungkingan menderita kelemahan pendengaran.

Usia 12 - 15 bulan

Pada usia ini bayi sudah memiliki keluasan ranah suara/bicara dan setidaknya mampu berkata satu atau lebih kata secara benar (tidak termasuk "mama" dan "dada"). Kata benda biasanya muncul duluan, seperti "bayi" and "bola." Bayi anda sudah bisa memahami dan mengikuti satu petunjuk/perintah (Contoh : "Tolong beri mama mainannya nak").

Usia 18 - 24 bulan

Anak sudah memiliki kosa kata sebanyak 20 kata pada usia 18 bulan dan 50 atau lebih kata terpisah pada saat menginjak usia 2 tahun. Di usia 2 tahun, anak belajar menyambung 2 kata, seperti "Dede’ nangis" atau "Papa besar." . Pada usia ini anak juga sudah mampu mengikuti dua petunjuk/perintah ( seperti "Tolong ambil mainannya dan beri mama gelasmu“)


Usia 2 - 3 tahun

Pada usia ini terjadi “ledakan” pada kemampuan bicara anak. Kosa kata anak bertambah tak terhitung jumlahnya dan anak sudah mampu menggabungkan 3 atau lebih kata ke dalam kalimat. Istilah yang dipahami anak juga bertambah – pada usia 3 tahun, sudah mulai mengerti apa artinya "simpan itu di atas meja" atau "simpan di dalam lemari". Anak juga
sudah mulai mengenal warna dan membandingkan konsep (seperti besar-kecil, tinggi-rendah).

Apa bedanya berbicara dengan bahasa?

Berbicara dan bahasa mungkin membingungkan, namun berikut ini pembedanya :

* Berbicara (speech) merupakan ekspresi verbal dari bahasa dan meliputi artikulasi, dimana sebuah kata terbentuk.
* Bahasa (Language ) lebih luas lagi dan mengacu pada keseluruhan system dari ekspresi dan menerima informasi yang memiliki arti. Bahasa dimengerti dan dipahami melalui komunikasi –verbal, nonverbal, dan tulisan.

Meskipun masalah bicara dan bahasa berbeda, keduanya seringkali overlap. Seorang anak yang memiliki masalah bahasa mungkin mampu mengucapkan kata namun tidak mampu menghubungkan lebih dari dua kata secara bersamaan. Kebalikkannya, cara berbicara anak lainnya mungkin sulit dipahami, namun dia mampu menggunakan kata atau istilah untuk mengungkapkan gagasan. Anak lainnya lagi dapat berbicara dengan baik namun sulit untuk mengikuti petunjuk/perintah.

Apa saja tanda-tanda yang patut diwaspadai?

Bayi yang tidak merespon suara atau tidak mampu membuat suara, patut diwaspadai dan diberi perhatian. Usia antara 12 - 24 bulan, perlu diperhatikan /diwaspadai bila anak :

* Tidak menggunakan gerak/bahasa tubuh, seperti menunjuk sesuatu atau melambaikan tangan pada usia 12 bulan
* Lebih banyak menggunakan bahasa tubuh daripada suara pada usia 18 bulan
* Memiliki masalah dalam meniru suara pada usia 18 bulan

Untuk anak usia di atas 2 tahun, anda harus mengevaluasi bila anak terlihat:

* Hanya meniru bicara atau perilaku dan tidak menghasilkan kata atau kalimat secara spontan
* Mengeluarkan suara atau kata secara berulang-ulang dan tidak dapat menggunakan bahasa untuk berkomunikasi lebih dari kebutuhannya
* Tidak dapat mengikuti petujuk/perintah sederhana
* Memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti raspy atau nasal sounding)
* Sangat sulit dipahami dari apa yang diharapkan mampu dia lakukan di usianya. Orang tua harus memahami setengah dari kemampuan bahasa anak usia 2 tahun dan tiga per empat dari kemampuan bicara anak usia 3 tahun. Pada usia 4 tahun, anak harus sudah dapat dipahami, bahkan oleh orang yang tidak dikenali mereka.


Apa penyebab keterlambatan bicara dan bahasa?

Ada banyak alasan terjadinya keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara anak. Terkadang disebabkan oleh gangguan oral, seperti masalah pada lidah atau langit-langit mulut. Lidah yang pendek/kelu hampir dipastikan bukan penyebab delayed speech.
            Beberapa anak yang mengalami keterlambatan bicara karena memiliki masalah dengan gerak oral, ada ketidak efisienan dalam komunikasi di daerah otak yang bertanggung jawab pada produksi bicara. Anak mengalami kesulitan dalam menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan suara. Bicara mungkin satu-satunya yang menyertai masalah gerak oral lainnya, seperti kesulitan makan. Keterlambatan bicara dapat juga mengindikasikan keterlambatan perkembangan anak secara global.

Problem pendengaran juga dikaitkan dengan keterlambatan bicara, oleh karenanya pendengaran anak sebaiknya diuji oleh ahli pendengaran (audiologist) seperti halnya perhatian terhadap kemampuan bicara. Jika anak memiliki masalah dengan pendengaran, mereka juga akan memiliki masalah dengan pemahaman, peniruan, dan penggunaan bahasa.

Infeksi telinga, terutama dalam keadaan kronis, dapat mempengaruhi kemampuan mendengar.Infeksi ringan yang sudah dirawat pun seharusnya tidak mempengaruhi kemampuan bicara. Namun sangatlah penting untuk membuat catatan saran bahwa pada situasi tertentu bergantung pada usia anak, infeksi telinga dapat diamati tanpa dirawat karena seringkali dapat sembuh dengan sendirinya.

Apa yang akan dilakukan oleh Speech-Language Pathologist?

Dalam melakukan evaluasi seorang pathologist akan melihat kemampuan bicara dan bahasa anak dalam bagian perkembangan secara keseluruhan. Selama observasi tersebut pathologist akan menggunakan uji dan skala standar, sesuai dengan pengetahuannya akan tahapan perkembangan bicara dan bahasa. Patologist juga akan menilai:

* Apa yang anak pahami (bahasa receptive/yang diterima)
* Apa yang anak dapat ucapkan (bahasa ekspresif)
* Apabila anak berusaha berbicara dengan cara lain, seperti menunjuk, menggelengkan kepala, gerak tubuh, dll.
* Status oral-motor anak (bagaimana kondisi mulut, lidah, langit-langit, dll.semuanya bekerja untuk berbicara, sebagaimana makan dan menelan)

Apabila anak memerlukan terapi bicara, maka keterlibatan orangtua sangatlah penting. Anda dapat mengamati sesi terapi dan belajar untuk terlibat dalam prosesnya. Terapis akan memperlihatkan apa yang harus anda lakukan di rumah untuk memperbaiki kemampuan bicara dan bahasa anak.

Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua?

Seperti halnya yang lain, perkembangan bicara merupakan perpaduan antara nature (alami) dan nurture (hasil bimbingan dan didikan). Genetik sang anak juga dapat memisahkan antara kecerdasan dengan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa anak. Bagaimanapun, sebagian besar malahan ini disebabkan oleh lingkungan di sekeliling anak. Apakah anak banyak diberi stimulus di rumah atau di sekolah ? Apakah ada kesempatan untuk berkomunikasi dalam keluarga? Timbal balik seperti apa yang didapatkan oleh anak?

Ketika masalah perkembangan, bahasa, bicara dan pendengaran terjadi, keterlibatan awal dapat membantu anak. Jika anda memahami mengapa anak anda tidak dapat berbicara, maka anda dapat mempelajari berbagai cara untuk mendorong perkembangan bicara anak. Berikut ini beberapa cara yang dapat anda kerjakan di rumah :

* Sediakan banyak waktu untuk berbicara dengan anak, bahkan ketika masih bayi – bicara, bernyanyi dan mendorong anak untuk menirukan suara dan gerak.

* Mendongeng – dimulai pada saat anak berusia 6 bulan. Anda tidak perlu menyelesaikan satu buku, tapi dapat menggunakan buku kecil yang bergambar agar anak dapat melihat gambar tersebut, sementara anda menyebutkan nama gambar itu. Cobalah buku bertekstur agar anak dapat menyentuhnya. Ketika anak bertambah usia, biarkan ia menunjuk benda/gambar apapun yang dilihatnya dan memberi nama apapun.Perlahan bimbinglah ia sesuai dengan pola asuh usianya secara bertahap.Lalu kembangkan dengan buku cerita seperti Brown Bear, Winnie the Pooh, dan sejenisnya dimana anak anda dapat menebak jalan cerita tersebut. Anak akan mulai mengingat cerita favoritnya.

* Gunakan situasi sehari-hari untuk menguatkan kemampuan berbicara dan berbahasa anak anda. Dengan kata lain, bicarakan kegiatan sehari-hari anda atau hal-hal di sekelilingnya. Misalnya nama makanan di sebuah toko, menjelaskan apa yang anda lakukan ketika memasak dan membersihkan rumah, menunjuk dan memberi nama objek di dalam rumah, ketika berjalan bersama anak beritau nama suara yang didengar, dsbnya. Berikan pertanyaan dan rangsang anak anda untuk memberi respon (meskipun anak sulit untuk memahami). Buatlah sesederhana mungkin, namun hindari penggunaan cara bicara seperti bayi atau "baby talk."

Berapapun usia anak anda, mengenali dan memberikan penanganan yang segera bagi permasalahannya merupakan pendekatan terbaik untuk membantunya agar tidak terlambat dalam kemampuan berbicara dan berbahasa. Melalui terapi dan waktu yang tepat, anak anda akan mampu berkomunikasi baik dengan anda maupun juga dunia. (*)

GUGUS PAUD TERPADU

Assalamualaikum Ayah-Bunda...

Menindaklanjuti edaran dari Dinas Pendidikan Kota Semarang agar setiap kecamatan membentuk Gugus PAUD Terpadu, maka pada hari Kamis, tanggal 5 April 2012, UPTD Kecamatan Gayamsari telah mengumpulkan guru-guru PAUD se-Kecamatan Gayamsari untuk mensosialisasikan tentang Gugus PAUD Terpadu sekaligus pembentukan PKG PAUD Kec. Gayamsari.

Secara lengkap hasil pembentukan kepengurusan Gugus PAUD Kec. Gayamsari adalah :
Ketua             : Bunda Sri Muyati, S.Pd. ( TK PGRI )
Sekretaris I    : Bunda Lestari ( KB Islam Permata Bangsa )
Sekretaris II   : Bunda Nurul Hidayah ( KB Nurus Shobah )
Bendahara I   : Bunda  ( TK PGRI 66 )
Bendahara II  : Bunda Nurbaini ( PP Bina Siwi )

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang apa itu Gugus PAUD Terpadu, kita ikuti bahasan berikut ini yuk....

GUGUS PAUD TERPADU

Reformasi birokrasi di Kemendiknas institusi PAUD Formal dan non Formal bersatu didalam Direktorat Pembinaan PAUD,  maka program TK, KB, TPA, SPS perlu diselaraskan.
Pembentukan gugus Paud  diharapkan dapat memperlancar upaya peningkatan kemampuan profesional para guru Paud dalam meningkatkan mutu   proses dan hasil belajar anak didik  dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh guru Paud Terpadu, tenaga kependidikan dan masyarakat sekitarnya.
Taman Kanak-Kanak yang tergabung dalam gugus TK telah mempunyai tempat bekerja bersama dalam satu wadah sebagai bengkel kerja.. Bagi pendidik KB, TPA, SPS dapat bersama-sama bergabung pada gugus TK untuk meningkatkan kompetensi. 

DASAR PEMBENTUKAN GUGUS
1.      Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2.      * UU Nomor 14 / 2009 tentang Pendidik dan Dosen
3.      * PP Nomor 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan 
4.      * Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini

TUJUAN UMUM
         Bertujuan meningkatkan kinerja pembina pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengelola programa PAUD secara profesional yang efisien dan efektif.
         Untuk Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama, kompetitif di kalangan gugus PAUD Terpadu dalam rangka maju bersama mewujudkan gugus PAUD Terpadu yang efisien dan efektif

TUJUAN KHUSUS
Menjadikan wahana pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dalam hal :
a.       Pengembangan dan inovasi pembelajaran PAUD
b.      Peningkatan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka peningkatan mutu layanan pendidikan bagi anak usia dini sesuai dengan tahap perkembangannya
c.       Optimalisasi sumber belajar, sarana prasarana dan potensi lingkungan untuk peningkatan pengembangan dan eksistensi anggota gugus PAUD
d.      Peningkatan komunikasi yang efisien dan efektif antar anggota komunitas gugus PAUD,orang tua dan masyarakat.
e.       Fasilitasi terhadap akses fasilitas umber-sumber pembelajaran dari lingkungan dan pemerintah.

Fungsi Lembaga Gugus PAUD Terpadu
a.       Menjadi wadah pembinaan profesional dalam meningkatkan Kompetensi bagi pendidik PAUD yang terencana dan sistematis
b.      Sarana untuk saling bertukar informasi dan saling membelajarkan antar anggota
dan lingkungan masyarakat
c.       Sebagai bengkel kerja dalam penyediaan kreasi dan inovasi.
d.      Sarana pembinaan Kelembagaan PAUD secara efektif dan efisien
e.       Menanggulangi keterbatasan fasilitas yang ada di Lembaga PAUD melalui pengaturan Sirkulasi fasilitas bersama
f.       Menjadi bengkel pembuatan alat peraga, bahan pembelajaran lainnya
g.      Meningkatkan peran serta dan kepedulian orang tua, masyarakat untuk membantu
Penyelenggaraan pendidikan PAUD
h.      Menyemaikan jiwa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa percaya diri
dalam menyelesaikan tugas bagi guru dan Pengelola PAUD
Syarat Pembentukan Gugus PAUD Terpadu
         Pembentukan Gugus PAUD didasarkan kedekatan wilayah dalam lingkup kerja Dinas Pendidikan tingkat Kecamatan.
          Difasilitasi oleh Penilik/Pengawas PAUD dan dikukuhkan dengan SK pembentukan gugus yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kec/Kab/Kot
         Jarak PAUD dalam satu gugus relatif saling berdekatan sehingga memudahkan dalam berkoordinasi dan berkomunikasi
         Satu gugus PAUD terdiri dari 3-8 Lembaga PAUD, baik yang menyelenggarakan program TK, KB, TPA maupun SPS yang berada dalam wilayah Kecamatan yang sama.
         Setiap gugus memiliki 1 PAUD Inti yang lainnya sebagai PAUD imbas
         PAUD Inti dipilih dari PAUD yang memiliki kelebihan di antara PAUD yang ada dalam gugus PAUD Terpadu.
SYARAT PAUD INTI

1.  Letaknya mudah dijangkau oleh    Pendidik/Kepala/Pengelola PAUD imbas
2.  Lokasi lingkungan memungkinkan untuk dikembangkan sebagai tempat berbagai kegiatan
3. Kualifikasi pendidik dan tenaga   kependidikan yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan Standar PAUD.
4. Kondisi lingkungan sosial masyarakat sekitar mendukung terhadap pembaharuan  Pendidikan
5.  Memiliki inovasi dalam bidang tertentu dan terbuka terhadap perkembangan keilmuan PAUD
6.Memiliki fasilitas dan sumber belajar yang memadai.
7.  Memiliki manajemen PAUD yang baik

VISI GUGUS PAUD TERPADU
Visi
Dapat menjadi aspirasi gugus PAUD sebagai arah dan dasar perencanaan untuk mencapai tujuan

JOB DESCRIPTION KEPENGURUSAN GUGUS PAUD TERPADU
1.      Pembina Administrasi  ( Kepala UPTD )
·         Sebagai Tim Koordinasi pembinaan dan peningkatan mutu pembelajaran dan pembina pendidik PAUD di wilayahnya
·         Memberikan dukungan kebijaksanaan dan administrasi  serta memberikan motivasi terhadap pelaksanaan program pada semua Gugus PAUD di Wilayahnya
·         Memantau Kegiatan Gugus

2.      Pembina Teknis ( Pengawas &/Penilik )
Berperan merumuskan kebijaksanaan teknis serta pokok-pokok program peningkatan mutu pendidikan di PAUD sesuai dengan Standar PAUD
3.      Ketua Gugus ( Kepala / Pengelola PAUD )
·         Menggerakkan pertemuan berkala antara PAUD Inti dan Imbas
·         Menyusun dan menjabarkan Program Peningkatan mutu PAUD
4.      Sekretaris ( Dipilih dari salah seorang pendidik PAUD )
·         Membantu menyiapkan program kerja gugus
·         Menyusun Jadwal
·         Menghimpun Permasalahan untuk dijadikan topik pembahasan dalam gugus
·         Mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil pertemuan gugus
·         Menyusun Laporan
5.      Bendahara ( Dipilih dari salah seorang pendidik PAUD )
Menghimpun dana, mengelola, membukukan dan mempertanggungjawabkan keuangan Gugus
6.      Anggota
Terdiri dari semua pendidik dan kepala/pengelola PAUD dari PAUD Inti dan PAUD Imbas
7.      Komite PAUD
·         Memberikan bantuan dan dukungan  penyelenggaraan pendidikan
·         Meningkatkan peran serta  orang tua anak didik dalam penggalian sumber dana
·         Membantu mendatangkan Narasumber luar untuk peningkatan mutupendidikan di gugus PAUD

Mekanisme Kerja Gugus PAUD Terpadu Melibatkan :
·         PAUD Inti
·         PAUD Imbas
·         Pusat Kegiatan Guru( PKG PAUD )
PKG PAUD Terdiri dari :
·         Kelompok Kerja Guru (KKG)
·         Kelompok Kerja Kepala/Pengelola PAUD (KKKP PAUD)
·         Pembina Administratif Dan teknis
·         Waktu Pertemuan ( Minimal 1 bulan 1 kali)

Program Kerja Gugus PAUD Terpadu

1.      Program Pengelolaan Manajemen Gugus PAUD
2.      Program Peningkatan Mutu Pendidikan Gugus PAUD
3.      Program pengembangan Gugus PAUD
4.      Program evaluasi gugus PAUD

Pelaksanaan Program Gugus PAUD Terpadu
1.      Pelaksanaan program gugus dilakukan pertemuan rutin (1 bulan 1x)
2.      Waktu pertemuan diupayakan diluar waktu layanan PAUD
3.      Tempat kegiatan dapat disepakati bersama
4.      Dapat mendatangkan nara sumber
5.      Pelaksanaan program gugus dilakukan pertemuan rutin (1 bulan 1x)
6.      Waktu pertemuan diupayakan diluar waktu layanan PAUD
7.      Tempat kegiatan dapat disepakati bersama
8.      Dapat mendatangkan nara sumber
9.      Program peningkatan mutu pendidikan PAUD Terpadu dilakukan secara berkala minimal 1 bulan 1 kali dalam pertemuan KKG dan KK PAUD/Pengelola.
Model-model yang dapat Dikembangkan untuk program Peningkatan mutu Pendidikan PAUD
v  Memanfaatkan narasumber dari dalam dan mendatangkan narasumber dari luar
v  Kunjungan ke gugus PAUD  lain
v  Sharing sesama anggota gugus PAUD Terpadu
v  Mengirim pengurus/ anggota untuk mengikuti pelatihan/seminar/workshop
v  Mengadakan seminar/Workshop bersama gugus PAUD Terpadu lain
v  Mengadakan lomba antar Gugus, kecamatan, Kab/Kota, Provinsi dan Tingkat Nasional
v  Mendata kemampuan dan keterampilan anggota gugus PAUD Terpadu lainnya.

   Pelaksanaan Program Kerja sama dapat diawali dengan koordinasi antar instansi/lembaga terkait tingkat Kecamatan,( Puskesmas, Kepolisian, GOPTKI, IGTKI-PGRI, HIMPAUDI, Tokoh Masyarakat, dll)
Evaluasi dapat dilakukan secara rutin dan insidental



EVALUASI PROGRAM KERJA TAHUN PELAJARAN……..
GUGUS……..
Alamat Gugus            :………………………………
Unit Kerja                  :………………………………

NO
Program
Tujuan
Program
Tempat/waktu
Pelaksanaan
Hasil pelaksanaan
Program
Kendala Pelaksanaan
Program
Solusi Kendala
Pelaksanaan
Program















                                                                                                ……………,………..2011
Ketua Gugus                                                                          Sekretaris
……………..                                                                          …………..

Penyusunan  Laporan
Isi laporan tengah tahunan dan tahunan terdiri dari :
1)      Pendahuluan
2)      Pengelolaan gugus PAUD Terpadu
3)      Peningkatan mutu gugus PAUD Terpadu
4)      Pembiayaan Program Gugus PAUD Terpadu
5)      Kendala program gugus PAUD Terpadu
6)      Alternatif Solusi
7)      Penutup
8)      Lampiran (hasil karya, foto, daftar hadir, notulen hasil kegiatan, kritik, saran)


RAPBG PAUD TERPADU
Pembiayaan Program Gugus PAUD Terpadu
1.      Iuran dari PAUD Inti dan PAUD Imbas
2.      Dana dari Komite PAUD
3.      Dana hasil usaha kegiatan gugus PAUD
4.      Dana dari Pemerintah/Lembaga/Instansi dan Masyarakat
5.      Iuran anggota

Peran serta masyarakat diwujudkan dalam bentuk kerja sama antara PAUD, masyarakat dan Pemerintah yang dibangun berdasarkan kebutuhan riil.

PUSAT KERJA GUGUS PAUD KECAMATAN
PENGERTIAN
PKG Gugus PAUD Kecamatan sebagai wadah koordinasi antar gugus yang melaksanakan kegiatan pembinaan bagi anggotanya.

FUNGSI
1.      Koordinator antar gugus
2.      Wadah pembinaan seluruh anggota gugus
3.      Bengkel kerja peningkatan mutu layanan PAUD
4.      Pusat informasi terkait dengan perubahan kebijakan pengetahuan terkini dan hal-hal yang terkait dengan kegiatan PAUD

Tugas dan fungsi
setiap unsur dalam struktur organisasi PKG PAUD Kec.

1.      Pembinaan administrasi
2.      Pembina teknis
3.      Ketua
4.      Sekretaris
5.      Bendahara
6.      Kelompok Kerja TK/KB/TPA/SPS
7.      Kelompok Kerja Kepala/Pengelola
8.      Anggota
9.      Komite PAUD


Program Kerja
Pengurus PKG berkewajiban menyusun program bulanan, tengah tahunan dan tahun PKG dibantu oleh Pengawas/Penilik PAUD dan diajukan kepada Pembina Administrasi.


Pelaksanaan Program Kerja PKG

·         Koordinasi antar instansi/lembaga terkait tingkat Kecamatan seperti Puskesmas, Kepolisian, GOPTKI, IGTKI, Himpaudi, Tokoh-Tokoh Masyarakat dan pihak terkait.
·         Tujuannya meningkatkan partisipasi masyarakat agar lebih peduli terhadap mutu pendidikan mutu pendidikan PAUD
Untuk memajukan pendidikan PAUD Terpadu tim kerja Gugus harus dapat dibangun melalui:
1.      Pertemuan yang bermanfaat
2.      Pengambilan keputusan yang bijaksana
3.      Komunikasi yang efektif
4.      Peraturan yang jelas
5.      Pendelegasian tugas yang tepat

Peningkatan Mutu PKG PAUD
Bentuk-bentuk kegiatan
1.      Mengadakan pertemuan secara rutin
2.      Memanfaatkan nara sumber
3.      Melakukan kunjungan kerja ke PKG lain
4.      Mengadakan lomba antar gugus
5.      Mengadakan lomba kreatifitas guru
6.      Jambore keakraban gugus
7.      Festival kreatifitas anak

         Pelaksanaan Evaluasi
          Penyusunan Laporan
          Pembiayaan Program PKG PAUD
          Pemerintah
          Partisipasi Gugus PAUD
          Hasil usaha kegiatan PKG PAUD
          Dana dari kegiatan-kegiatan lomba, seminar, workshop
          Dana Lembaga/Instansi/Masyarakat

Peran Serta Masyarakat :
Penyelenggaraan Gugus PAUD memerlukan dukungan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk 

Pola Pembinaan Gugus PAUD
Pembinaan Gugus PAUD dilaksanakan melalui prinsip pembinaan, pemberdayaan dan kemitraan dalam mencapai tujuan bersama dan perlu ditunjuang dengan  struktur pembinaan yang mencerminkan pola hubungan kerja antara unsur-unsur terkait.
a.       Tingkat pusat
b.      Tingkat Propinsi
c.       Tingkat Kabupaten Kota
d.      Tingkat Kecamatan